Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
Indonesia memiliki keragaman flora dan fauna (keanekaragaman hayati) yang besar. Bahkan, keanekaragaman hayati Indonesia termasuk 3 besar di dunia bersama-sama dengan Brazil di Amerika Selatan dan Zaire di Afrika. Besarnya keanekaragaman hayati di Indonesia berkaitan erat dengan kondisi iklim dan kondisi fisik wilayah. Suhu dan curah hujan yang besar memungkinkan tumbuhnya beragam jenis tumbuhan. Tumbuhan memerlukan air dan suhu yang sesuai. Makin banyak air tersedia makin banyak tumbuhan yang dapat tumbuh dan karena itu semakin banyak hewan yang bisa hidup di daerah itu.
1. Persebaran Flora di Indonesia
Tumbuh-tumbuhan yang hidup di suatu tempat ada yang tumbuh secara alami dan ada juga yang dibudidayakan oleh manusia. Flora atau dunia tumbuhan di berbagai tempat di dunia pasti berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut;
a. Iklim
Unsur iklim yang dipengaruhi terhadap keanekaragaman flora, antara lain curah hujan, suhu, kelembapan udara dan angin. keempat unsur itu akan membentuk suatu kondisi lingkungan tertentu yang memengaruhi sifat-sifat fisik dan kimia tanah. Daerah dengan curah hujan dan kelembapan udara yang tinggi cenderung memiliki vegetasi yang beraneka ragam, misalnya hutan tropis di pedalaman Kalimantan.
Kondisi fisik hutan hujan tropis, antara lain, pohonnya besar-besar, ketinggian pohon beragam, suasana selalu basah atau lembab, daun-daun lebat sehingga sinar matahari terhalang dan tidak bisa menyinari lantai hutan secara langsung, dan banyak ditemukan vegetasi yang merambat.
b. Kondisi Tanah
Kondisi tanah berpengaruh terhadap tingkat kesuburan tanah. Kondisi tanah dipengaruhi oleh iklim dan batuan induk atau bahan penyusun lapisan tanah. Iklim bisa mempercepat proses pelapukan dan pembentukan tanah, sedangkan batuan induk menentukan sifat dasar tanah. Misalnya, batuan kapur akan menghasilkan tanah laterit yang kurang subur, sedangkan endapan vulkanik akan menghasilkan jenis tanah andosol yang subur.
c. Relief Daratan
Relief daratan berhubungan dengan ketinggian tempat dan kemiringan lereng. Ketinggian tempat erat kaitannya dengan suhu dan iklim setempat, sehingga pada akhirnya akan berpengaruh terhadap jenis vegetasinya.
d. Formasi Geologi
Formasi geologi berpengaruh terhadap persebaran jenis batuan dasar dan jenis vegetasi. Ketahuilah, bahwa sejarah geologi Kepulauan Indonesia terdiri atas dua paparan benua, yakni paparan Benua Asia untuk wilayah Indonesia bagian barat (Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Bali) serta paparan Benua Australia untuk wilayah Indonesia bagian timur (Kepulauan Maluku, Papua, dan Aru). Di antara keduap paparan benua itu terdapat zona peralihan (Kepulauan Nusa Tenggara dan Sulawesi) yang mempunyai cora atau ciri khas tersendiri.
Adanya faktor-faktor itu, Indonesia memiliki keanekaragaman jenis tumbuh-tumbuhan. Iklim memiliki pengaruh yang sangat besar terutama suhu udara dan curah hujan. Daerah yang curah hujannya tinggi memiliki hutan yang lebat dan jenis tanaman lebih bervariasi, misalnya di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Sedangkan daerah yang curah hujannya relatif kurang tidak memiliki hutan yang lebat seperti di Nusa Tenggara. Daerah ini banyak ditumbuhi semak belukar dengan padang rumput yang luas. Suhu udara juga mempengaruhi tanaman yang dapat hidup di suatu tempat.
Beberapa jenis flora di Indonesia yang dipengaruhi oleh iklim, antara lain;
- Hutan Tropis, terdapat di daerah yang curah hujannya tinggi, Indonesia beriklim tropis dan dilalui garis khatulistiwa sehingga Indonesia banyak memperoleh sinar matahari sepanjang tahun, curah hujan tinggi dan temperatur udara tinggi. Di Indonesia hutan hujan tropis terdapat di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
- Hutan Musim, terdapat di daerah Indonesia yang memiliki suhu udara tinggi dan memiliki perbedaan kondisi tumbuhan di musim hujan dan musim kemarau. Pada musim kemarau pohonnya akan meranggas dan pada musim hujan akan tumbuh hijau kembali. Contoh hutan musim yakni; hutan jati, dan kapuk randu. Hutan musim banyak terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
- Steppa, adalah padang rumput yang sangat luas. Stepa terdapat di daerah yang curah hujannya sangat sedikit atau rendah. Stepa terdapat di Nusa Tenggara Timur, baik untuk peternakan.
- Sabana, terdapat di daerah yang curah hujannya sedikit. Sabana berupa padang rumput yang diselingi pepohonan yang bergerombol. Sabana terdapat di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
- Hutan Bakau atau Mangrove, adalah hutan yang tumbuh di pantai yang berlumpur. Hutan bakau banyak tedapat di pantai Papua, Sumatera bagian timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.
Berbagai jenis flora itu telah dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia, baik sebagai bahan utama pembuatan kursi, meja, dan perabotan rumah tangga lainnya. Berbagai jenis kerajinan dihasilkan dengan memanfaatkan bahan dari rotan. Sentra penghasil produk kerajinan itu banyak berkembang di daerah-daerah tertentu, misalnya; di Cirebon dan daerah lain di Pulau Jawa.
2. Persebaran Fauna di Indonesia
Terdapat beragam jenis fauna yang mendiami wilayah Indonesia. Secara garis besar, fauna Indonesia dapat dikelompokkan menjadi 3 corak yang berbeda, yakni fauna bagian barat, tengah, dan timur. Garis yang memisahkan fauna Indonesia bagian Barat dan Tengah dinamakan garis Wallace, sedangkan garis yang memisahkan fauna Indonesia bagian Tengah dan Timur dinamakan Garis Weber.
a. Fauna Tipe Asiatis
Fauna Indonesia bagian Barat atau tipe Asiatis mencakup wilayah Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Mamalia berukuran besar banyak ditemui di wilayah ini seperti, macan, gajah, badak bercula satu, banteng tapir, kerbau, rusa, babi hutan, orang utan, monyet, bekantan, dll. Selain mamalia, di wilayah ini banyak pula ditemui reptil seperti ular, buaya, tokek, kadal, biawak, bunglon, kura-kura, dan trenggiling.
Berbagai jenis burung yang dapat ditemui antara lain; burung hantu, burung gagak, elang, jalak, merak, kutilang, dan berbagai macam unggas. Berbagai macam ikan air tawar seperti pesut (sejenis lumba-lumba di Sungai Mahakam) dapat ditemui di wilayah ini.
b. Fauna Tipe Australis
Fauna Indonesia bagian Timur atau disebut tipe Australis, tersebar di wilayah Papua, Halmahera, dan Kepulauan Aru. Fauna berupa mamalia yang menghuni wilayah ini antara lain; kangguru, walabi, beruang, landak irian (nokdiak), kuskus, pemanjat berkantung (oposum layang), kangguru pohon, dan kelelawar. Di wilayah ini, tidak ditemukan kera. Disamping mamalia itu, terdapat pula reptil seperti biawak, buaya, ular, kadal. Berbagai jenis burung ditemui di wilayah ini di antaranya burung cenderawasih, nuri, raja udang, kasuari, dan namudur. Jenis ikan air tawar yang ada di relatif sedikit.
c. Fauna Peralihan
Fauna Indonesia Tengah (peralihan) merupakan tipe peralihan atau Austral Asiatic. Wilayah fauna Indonesia Tengah disebut juga wilayah fauna kepulauan Wallace, mencakup Sulawesi, Maluku, Timor, dan Nusa Tenggara sejak sejumlah pulau kecil di sekitar pulau-pulau itu. Fauna yang menghuni wilayah ini antara lain babi rusa, anoa, kuskus, monyet hitam, kuda, sapi, monyet saba, tarsius, beruang, sapi, dan banteng. Selain itu terdapat juga reptil, amfibi dan berbagai jenis burung. Reptil yang terdapat di daerah ini antara lain; biawak, buaya, komoda dan ular. Berbagai macam burung yang terdapat di wilayah ini di antaranya; maleo, burung dewata, mandar, raja udang, kakatua nuri dan rangkong.
Demikianlah ulasan mengenai Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia, yang pada kesempatan ini dapat dibahas dengan lancar dan semoga bermanfaat. Untuk kurang lebihnya mohon maaf dan terima kasih anda sudah berkunjung di site ini!
*Rajinlah belajar demi Bangsa dan Negara, serta jagalah kesehatanmu!!!
*Semoga anda sukses!!!