Selasa, 28 April 2020

CARA BASMI ULAT GRAYAK DENGAN BIJI SIRSAK

CARA BASMI ULAT GRAYAK DENGAN BIJI SIRSAK
Ini kabar baik bagi para petani. Selama para petani sering resah dengan serangan hama ulat grayak yang menyerang tanaman padi, kacang hijau, kacang panjang dan kedelai yang ditanamnya. Kini hama itu bisa dibasmi.

Temuan ini dihasilkan oleh lima mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga. Dalam penelitiannya mereka menemukan insektisida alami dan murah. Dan tentunya sangat ampuh untuk membasmi ulat ekor itu.

Apa bahannya? Menurut Mohammad Zuhdi Aminudin, Ketua kelompok lima mahasiswa itu, insektisida alami ciptaan mereka ini dibuat dengan memanfaatkan sampah dari biji dan kulit buah sirsak. "Selama ini banyak kita temukan biji sirsak dan kulitnya tak terpakai dan dibuang percuma," kata Zuhdi pekan lalu kepada Tempo.

Dari penelitian yang mereka lakukan, hasil penelitian menunjukkan, biji dan kulit sirsak itu ternyata mengandung senyawa alkaloid (sebuah senyawa organik yang banyak terdapat diberbagai tanaman). Senyawa ini kalau diproses lebih lanjut akan sangat ampuh untuk membunuh ulat grayak.

Cara pembuatan bio insektisida ini juga sangat sederhana. Satu kilo biji sirsak (sekitar delapan buah sirsak) ditumbuk halus, kemudian hasil tumbukan direndam dalam pelarut heksana (pelarut kimia) selama empat hari.

Rendaman itu kemudian disaring. Dan ekstrasi atau sari biji sirsak diuapkan (evaporasi) untuk menghilangkan zat pelarut. Langkah penguapan ini dilakukan untuk membersihkan sari sirsak dari zat kimia.

Hasil dari sekilo biji sirsak ini akan menghasilkan sekitar 150 mililter bio insektisida. "Ini sudah mampu membasmi seperempat hektar lahan yang diserang ulat grayak," kata Zuhdi.

Hapsari Kenconojati, salah seorang anggota tim menambahkan, bio insektisida hasil temuanya ini ternyata memiliki sifat yang sulit untuk terlarut dalam air. "Tapi kita bisa mensiasati dengan mencampurkan larutan BMSO sebesar 0,0005 liter dalam setiap satu liter bio insektisida," ujarnya.

Selain biji sirsak, bio insektisida ini sebenarnya juga bisa dibuat dari daun tembakau dan daun sirih. "Semua tanaman yang mengandung senyawa alkaloid bisa digunakan. Cara mebuatnya juga sama," kata Hapsari.

Atas keberhasilnya ini, sebuah perusahaan yang bergerak di dunia pertanian telah menjajaki kerjasama dengan kelima mahasiswa ini. Mereka berencana memproduksi bio insektisida itu secara massal.

Sumber : tempointeraktif