Sabtu, 18 April 2020

Mengenal Struktur Teks Cerita Pendek

Kabid Dikdas
Cerita pendek yang biasa disingkat cerpen adalah karya sastra berbentuk prosa yang mengisahkan sepenggal hidup tokoh yang mengalami peristiwa kehidupan. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang, seperti novel. Pengarang menyajikan ide cerpen dengan menjalin peristiwa-peristiwa menjadi satu dalam sebuah alur. Alur merupakan perpaduan antara unsur-unsur yang membangun cerita sehingga merupakan kerangka utama cerita.

Beberapa ahli bahasa memberikan pengertian tentang cerita pandek ini. Berikut ini beberapa Pengertian cerpen menurut para ahli : Menurut menurut, H.B. Jassin mengatakan bahwa: yang disebut cerita pendek harus memiliki bagian perkenalan, pertikaian, dan penyelesaian. Sedangkan menurut, A. Bakar Hamid berpendapat bahwa: yang disebut cerita pendek itu harus dilihat dari kuantitas, yaitu banyaknya perkataan yang dipakai: antara 500 – 20.000 kata, adanya satu plot, adanya satu watak, dan adanya satu kesan. Dan menurut, Aoh. KH, mendefinisikan bahwa: cerpen adalah salah satu ragam fiksi / cerita rekaan yang sering disebut kisahan prosa pendek.

Ciri Khas Cerpen
  1. Cerita pendek cenderung kurang kompleks dibandingkan dengan novel. Cerita pendek biasanya memusatkan perhatian pada satu kejadian, mempunyai satu plot, setting yang tunggal, jumlah tokoh yang terbatas, mencakup jangka waktu yang singkat.
  2. Dalam bentuk-bentuk fiksi yang lebih panjang, ceritanya cenderung memuat unsur-unsur inti tertentu dari struktur dramatis: eksposisi, komplikasi, dan penyelesaian.

Struktur Teks Cerita Pendek
Cerpen dibangun oleh beberapa strukturnya. Struktur teks Cerpen adalah orientasi, komplikasi, dan resolusi. Berikut ini penjelasannya.

Orientasi, Bagian awal yang berisi pengenalan tokoh, latar tempat dan waktu, dan awalan masuk ke tahap berikutnya.

Komplikasi, berisi urutan kejadian yang dihubungkan secara sebab akibat, pada struktur ini anda mendapatkan karakter atau watak pelaku cerita karena beberapa kerumitan mulai bermunculan. Bagian ini tokoh utama berhadapan dengan masalah (problem). Bagian ini menjadi inti teks narasi; harus ada. Jika tidak ada masalah, masalah harus diciptakan.

Resolusi, pada struktur ini pengarang mengungkapkan solusi yang yang dialami tokoh. Bagian ini merupakan kelanjutan dari komplikasi, yaitu pemecahan masalah. Masalah harus diselesaikan dengan cara yang kreatif.

Berikut ini salah satu contoh cerpen berjudul Kisah Seekor Keledai yang bersumber dari Cerita Kecil.com.
Struktur TeksKalimat
OrientasiSeorang pedagang menuntun keledainya untuk melewati sebuah sungai yang dangkal. Selama ini mereka telah melalui sungai tersebut tanpa pernah mengalami satu pun kecelakaan, tetapi keledainya tergelincir dan jatuh ketika mereka berada tepat di tengah-tengah sungai tersebut. Ketika pedagang tersebut akhirnya berhasil membawa keledainya beserta muatannya ke pinggir sungai dengan selamat, kebanyakan dari garam yang dimuat oleh keledai telah meleleh dan larut ke dalam air sungai. Keledai merasakan muatannya telah berkurang sehingga beban yang dibawa menjadi lebih ringan. Hal itu membuat keledai merasa sangat gembira ketika mereka melanjutkan perjalanan.

Pada hari berikutnya, pedagang kembali membawa muatan garam. Keledai yang mengingat pengalamannya kemarin saat tergelincir di tengah sungai itu, dengan sengaja membiarkan dirinya tergelincir jatuh ke dalam air. Akhirnya dia bisa mengurangi bebannya kembali dengan cara itu.
KomplikasiPedagang yang merasa marah, kemudian membawa keledainya tersebut kembali ke pasar. Keledai tersebut di muati dengan keranjang-keranjang yang sangat besar dan berisikan spons. Ketika mereka kembali tiba di tengah sungai, keledai kembali dengan sengaja menjatuhkan diri. Namun, saat pedagang tersebut membawanya ke pinggir sungai, keledai menjadi sangat tidak nyaman karena harus dengan terpaksa menyeret dirinya pulang ke rumah dengan beban yang sepuluh kali lipat lebih berat dari sebelumnya. Spons yang dimuatnya menyerap air sungai dan menambah berat beban.
ResolusiTidak setiap cara dapat dilakukan pada situasi atau kondisi yang sama. Keledai menerapkan cara di setiap kondisi. Pada akhirnya, hal itu membuat keadaannya tidak seperti yang diinginkannya.

Menyusun Teks Cerita Pendek
Susunlah kalimat-kalimat berikut ini menjadi sebuah teks cerita cerita pendek.
  1. “Apa!” teriak ketua semut dengan terkejut.
  2. “Baiklah, sekarang setelah lagu tersebut telah kamu selesaikan pada musim panas, saatnya kamu menari!”
  3. “Selama ini apa saja yang kamu lakukan sepanjang musim panas?”
  4. Belalang sadar bahwa hidup tidak hanya mementingkan keinginannya saja tanpa menyiapkan bekal dirinya untuk hidup.
  5. Semut tersebut kemudian mengangkat bahunya karena merasa gusar.
  6. Kemudian semut-semut tersebut membalikkan badan dan melanjutkan pekerjaan mereka tanpa memedulikan sang belalang lagi.
  7. Belalang itu merenungi hidupnya yang hanya mementingkan keinginannya menciptakan lagu.
  8. “Saya sangat sibuk membuat lagu, dan sebelum saya sadari, musim panas pun telah berlalu.”
  9. “Tidakkah kamu telah mengumpulkan dan menyiapkan makanan untuk musim dingin yang akan datang ini?
  10. “Membuat lagu katamu ya?” kata sang semut.
  11. “Saya tidak mempunyai waktu untuk mengumpulkan makanan,” keluh sang Belalang.
  12. Saat itu, seekor belalang yang kelaparan, dengan sebuah biola di tangannya, datang dan memohon dengan sangat agar keluarga semut itu memberikan sedikit makan untuk dirinya.
  13. Ada saatnya untuk bekerja dan ada saatnya untuk bermain.
Susunan Cerita Pendek
Saat itu, seekor belalang yang kelaparan, dengan sebuah biola di tangannya, datang dan memohon dengan sangat agar keluarga semut itu memberikan sedikit makan untuk dirinya.

“Apa!” teriak ketua semut dengan terkejut, “Tidakkah kamu telah mengumpulkan dan menyiapkan makanan untuk musim dingin yang akan datang ini? “Selama ini apa saja yang kamu lakukan sepanjang musim panas?”

“Saya tidak mempunyai waktu untuk mengumpulkan makanan,” keluh sang Belalang. “Saya sangat sibuk membuat lagu, dan sebelum saya sadari, musim panas pun telah berlalu.”

Semut tersebut kemudian mengangkat bahunya karena merasa gusar.

“Membuat lagu katamu ya?” kata sang semut. “Baiklah, sekarang setelah lagu tersebut telah kamu selesaikan pada musim panas, saatnya kamu menari!” Kemudian semut-semut tersebut membalikkan badan dan melanjutkan pekerjaan mereka tanpa memedulikan sang belalang lagi.

Belalang sadar bahwa hidup tidak hanya mementingkan keinginannya saja tanpa menyiapkan bekal dirinya untuk hidup. Belalang itu merenungi hidupnya yang hanya mementingkan keinginannya menciptakan lagu.

Ada saatnya untuk bekerja dan ada saatnya untuk bermain.