Sabtu, 22 Agustus 2020

Berpikir Global, Bertindak Lokal, Kelas 6, Tema 4, Subtema 3, Pembelajaran 1

Kabid Dikdas
"Berpikir global, bertindak lokal" Apa makna pernyataan tersebut? Makna pernyataan tersebut adalah “Pemikiran maju dan mendunia, namun tetap bertindak sesuai dengan budaya luhur bangsa Indonesia”. Di era globalisai ini diharapkan mampu menerapkan pernyatan "Berpikir global, bertindak lokal" dimana masyarakat dituntut mampu memahami perkembangan dunia dengan segala bentuk perubahannya. Selain itu di sisi lain masyarakat harus mampu bertindak dan berkarya sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat yang beraneka macam karakter dan mempunyai ciri khasnya masing-masing.

Globalisasi mempengaruhi kehidupan. Hal tersebut sangat terasa pengaruhnya di berbagai bidang kehidupan, dan tak seorang pun dapat mengisolasi diri atau mengelak dari hal tersebut. Kita harus mampu menyaring, mengambil yang positif dan meninggalkan yang negatif, agar tidak tergilas roda globalisasi. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah memegang teguh nilai-nilai luhur dan akar budaya kita sebagai bangsa Indonesia.

Yuk, Cintai Buah dalam Negeri_Indonesia terkenal dengan surganya buah. Ada berbagai macam buah yang tumbuh subur di negeri nusantara ini. Sayangnya, buah-buah lokal ini makin lama makin tergusur karena kedatangan buah impor. Impor adalah mendatangkan buah dari luar negeri ke Indonesia. Tentu saja, buah yang didatangkan dari luar negeri itu bisa menjadi murah di sini karena buah tersebut didatangkan dalam jumlah besar. Ini dapat membuat buah lokal kalah dalam persaingan .....
Dikutip dari : Berani Online - 26 Maret 2012 09:06

Jangan Lupakan Pasar Tradisional_Hai, kawan-kawan di seluruh Indonesia. Dalam artikel ini, kita akan membahas seputar pasar tradisional. Kita tidak boleh melupakan pasar tradisional dalam maraknya era globalisasi. Seperti contoh, kita pasti lebih senang berbelanja ke supermarket atau mall. Karena, suasananya tidak pengap dan lebih nyaman untuk berbelanja. Dibandingkan dengan berbelanja di pasar tradisional.

Apakah kalian lupa, Indonesia dari zaman dulu terkenal karena pemasaran sumber daya alamnya. Dulu, hanya ada pasar tradisional yang telah memperjualbelikan berbagai barang. Sehingga, pasar tradisional merupakan warisan budaya leluhur kita terdahulu. Mungkin, sudah sebelum masa penjajahan di Indonesia. Banyak kapal-kapal asing berlayar ke Indonesia, karena ingin membeli rempah-rempah yang terjual dipasar-pasar (tradisional). Pasar tradisional tidak akan berubah ciri khasnya secara total. Pasar tradisional tak boleh dilupakan!
www.kidnesia.com/bobo/B-Young-Journalist
Mari Gunakan Produksi Dalam Negeri!_... Menteri ESDM kampanyekan ”Gerakan Aku Cinta 100% Indonesia”. Secara serempak seluruh yang hadir dalam acara tersebut memakai batik dan sepatu produksi dalam negeri...

Gerakan cinta Indonesia memiliki arti sangat strategis, tidak hanya untuk menghadapi tantangan krisis ekonomi global, tapi juga untuk membangun kemandirian bangsa di bidang ekonomi. Gerakan itu bukan hanya menjadi kampanye biasa, tapi menjadi gerakan bersama, tidak bersifat statis dan bukan kebijakan proteksionis karena tidak termasuk kebijakan tarif.

Potensi pasar dalam negeri sangat besar, dengan jumlah penduduk 230 juta dan hampir 50 persen terdiri dari penduduk berusia di bawah 29 tahun, harus dimanfaatkan secara optimal melalui gerakan ini, semua pihak diharapkan untuk lebih memprioritaskan penggunaan produk dalam negeri sehingga kemandirian bangsa dapat terbangun. Program kampanye “Cinta Indonesia” bertujuan untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap produk barang dan jasa dalam negeri, serta meningkatkan citra Indonesia di mata internasional. Diharapkan dengan dicanangkannya gerakan ini, pasar produk dalam negeri bisa ditingkatkan sehingga tekanan terhadap sektor industri bisa dikurangi dan gejala pengurangan tenaga kerja dapat dihindari.
Dikutip dari : www.esdm.go.id
Dikutip dari : Berani Online - 26 Maret 2012 09:06

Setelah membaca teks, tulis pokok pikiran yang kamu temukan dalam teks tersebut. Setelah memahami pokok pikiran tersebut, tambahkan nilai-nilai yang tersirat dalam teks tersebut. Berikan contoh-contoh sikap dalam kehidupan sehari-hari dan sebutkan juga hal yang kamu bisa lakukan terkait tema.

Pokok pikiran dalam teks yaitu mengajak kita untuk mengkonsumsi buah lokal, tidak boleh melupakan pasar tradisional dalam maraknya era globalisasi dan mengkampanyekan ”Gerakan Aku Cinta 100% Indonesia” untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap produk barang dan jasa dalam negeri, serta meningkatkan citra Indonesia di mata internasional.
Ayo Menulis!
Di era globalisasi ini, semakin banyak teknologi canggih yang ditemukan. Hampir seluruh penemuan tersebut menggunakan energi, khususnya listrik. Namun, akhir-akhir ini pasokan listrik semakin berkurang akibat menipisnya sumber energi untuk memproduksi listrik seperti minyak bumi, gas, batu bara, dan panas bumi. Salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah efisiensi pemakaian energi listrik di rumah, sekolah, perkantoran, atau tempat umum. Kalau ini sudah dilakukan oleh semua pihak, menandakan kita sudah mempunyai sikap ‘Berpikir Global, Bertindak Lokal’.

Sehubungan dengan hal tersebut, kamu akan membuat sebuah brosur untuk mengampanyekan hemat energi listrik yang akan disebarkan kepada masyarakat. Brosur tersebut berisikan penjelasan fakta singkat tentang energi listrik, penggunaan energi listrik dewasa ini, masalah tentang kelistrikan, dan himbauan untuk mengajak masyarakat menghemat penggunaan energi listrik.
Buatlah terlebih dahulu kerangka gagasan pada bagan berikut.
Presentasikan kerangka untuk isi brosur yang akan kamu buat dalam kelompok. Minta saran dan komentar dari teman-temanmu.
Melaksanakan penghematan energi sangatlah penting. Di mulai tahun 2016 lalu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menginisisasi gerakan hemat energi “Potong 10%”.
Membudayakan hemat listrik dapat dilakukan dari diri sendiri dan dimulai dari hal sederhana untuk mendukung gerakan hemat energi “Potong 10%” antara lain dengan:

  1. mematikan lampu saat keluar ruangan,
  2. mematikan televisi saat tidak digunakan,
  3. mencetak kertas secara bolak-balik,
  4. mematikan perangkat elektronik saat tidak digunakan,
  5. menutup kulkas dengan rapat,
  6. mematikan pendingin ruangan saat ruangan tidak digunakan,
  7. mengatur pendingin ruangan pada suhu 24 derajat,
  8. menggunakan lampu hemat listrik/LED.

Dalam gerakan ini, Kementerian ESDM mengajak seluruh komponen masyarakat untuk memakai listrik secara efisien yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Apabila dilaksanakan secara konsisten, akan menjadi gaya hidup dan jika dilakukan secara masif dapat mendukung upaya mewujudkan kedaulatan energi.

Program serupa juga sudah pernah diterapkan di berbegai Negara, salah satunya di kota Cambridge, Inggris dan Singapura. Di Cambridge menggaungkan program A City of Cycling atau Kota Ramah Sepeda sebagai salah satu perwujudan dari budaya bersepeda yang sudah turun temurun ini.  Sementara di Singapura dikenal dengan sebutan Clean and Green Singapore yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kepedulian dan kesadaran dalam menjaga lingkungan dengan menerapkan gaya hidup bersih dan ramah lingkungan. (tabloid-desa.com)