Selasa, 07 Januari 2020

Mengaplikasikan dan Menulis Model Pembelajaran Berbasis Proyek Bahasa Indonesia

Mengaplikasikan dan Menulis Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.


Pengertian

Model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kegiatan (proyek) yang menghasilkan sebuah produk. Keterlibatan siswa mulai dari merencanakan, membuat rancangan, melaksanakan, dan melaporkan hasil kegiatan berupa produk dan laporan pelaksanaannya.

Adapun dalam mengaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran, guru harus memperhatikan beberapa hal agar penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Proyek alias (Project Based Learning). Di antaranya adalah, guru harus sudah mengetahui tahapan dan kegiatan yang akan dilaksanakan.

Kedua, guru harus mempersiapkan bahan ajar yang disesuaikan dengan strategi yang diambil. Misalnya, jika kelas akan dibagi menjadi enam kelompok, maka guru sudah harus mempersiapkan materi untuk enam kelompok tersebut. Selain materi, guru juga harus menyiapkan segala sesuatu yang mungkin dibutuhkan.

Adapun langkah-langkah Model Pembelajaran Proyek (Project Based Learning)

Fase 1 Orientasi peserta didik kepada masalah.
Fase 2 Mengorganisasikan peserta didik.
Fase 3 Membimbing penyelidikan individu dan kelompok.
Fase 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Fase 5 Menganalisis  dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Dalam fase pertama, peserta didik 'dikenalkan' dengan masalah yang akan dipecahkan. Misalnya, pembelajaran tentang unsur-unsur intrinsik cerpen. Siswa terlebih dahulu diajak untuk membaca kutipan cerpen. Guru harus memilih bagian yang paling menarik. Kemudian, siswa diberitahu bahwa cerpen itu bisa menggambarkan tentang kehidupan sehari-hari.

Dalam fase kedua, siswa diberikan cerpen untuk dianalisis unsur-unsur intrinsiknya. Kemudian siswa diberi penjelasan mengenai unsur-unsur intrinsik yang harus dicari oleh siswa. siswa secara berkelompok mencari unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam cerpen yang dibaca. Agar lebih seru masing-masing kelompok diberi cerpen yang berbeda.

Dalam proses pencarian unsur instrinsik tersebut guru melakukan pembimbingan untuk masing-masing kelompok. Siswa mendapatkan arahan dalam mencari unsur-unsur intrinsik tidak mendapatkan bantuan dari guru. Guru hanya sebagai fasilitator yang memberikan petunjuk.

Hasil penyelidikan dari para siswa kemudian diasajikan. Bentuk penyajian dalam wujud presentasi di depan kelas. Dalam penyajian itu, kelompok siswa yang terpilih menyampaikan hasil penyelidikan. Kemudian ditanggapi oleh para peserta. Dalam proses penyampaian dan penanggapan tersebut, juga sekaligus menganalisis dan mengevaluasi proses penyelidikan, dibimbing oleh guru.

Pada tahap akhir, gur u membimbing kegiatan evaluasi terhadap prse pembelajaran dan pemecahan masalah. Dengan demikian siswa dapat lebih mengetahui tahapan, proses, dan tujuan pembelajaran yang dilakukan.

Materi dalam artikel ini tidak dapat disalin-tempel (copas) tetapi dapat diunduh dalam bentuk pdf. 
Untuk mengunduh silahkan KLIK DI SINI