Jumat, 17 April 2020

Efek knalpot mobil tanpa resonator

Resonator adalah salah satu komponen knalpot yang ada pada exhaust sistem yang berbentuk tabung dan diletakan pada bagian tengah dari exhaust sistem. Letak resonator pada knalpot sendiri sangat tergantung dari desain exhaust sistem yang digunakan oleh mobil tersebut.

Ada resonator yang dipasang di depan catalytic converter (dekat dengan header) ada pula yang dipasang di belakang catalytic converter (dekat muffler).

Resonator adalah salah satu komponen knalpot yang ada pada exhaust sistem yang berbentuk t Efek knalpot mobil tanpa resonator

Resonator pada knalpot mobil memiliki dua fungsi utama yaitu sebagai peredam suara yang muncul selama mesin bekerja serta berfungsi untuk menciptakan back pressure di dalam aliran gas buang.

Ketika peran resonator pada knalpot mobil ini dihilangkan, maka pada mobil akan muncul perubahan-perubahan yang dampaknya bisa dirasakan langsung secara signifikan oleh pengemudi dan penumpang dalam mobil tersebut. Lantas apa saja efek knalpot mobil tanpa resonator yang kerap dirasakan ? Berikut adalah efek knalpot mobil tanpa resonator :


1. Suara knalpot menjadi lebih bising dan berisik


Efek knalpot mobil tanpa resonator yang pertama akan muncul adalah suara knalpot akan menjadi lebih bising dan berisik, terutama saat akselerasi dan rpm mesin tinggi. Ya, segaris dengan fungsinya kalau resonator berfungsi untuk meredam suara yang terjadi ketika gas buang keluar dari mesin dan mengalir menuju exhaust system.

Jika knalpot mobil tanpa resonator, maka ketika rpm mesin meningkat, suara yang dihasilkan knalpot juga akan semakin meningkat. Disaat yang sama efek peredaman suara yang seharusnya di terjadi di dalam resonator menghilang, akibatnya suara knalpot mobil akan meningkat sehingga menjadi semakin bising dan berisik.

Hal ini tentunya dapat menggangu kenyamanan dan konsentrasi pengemudi selama berkendara.

Resonator adalah salah satu komponen knalpot yang ada pada exhaust sistem yang berbentuk t Efek knalpot mobil tanpa resonator


2. Berubahnya performa mesin


Efek knalpot mobil tanpa resonator yang berikutnya adalah berubahnya performa mesin. Hal ini jelas cukup berpengaruh karena selain berfungsi sebagai peredam suara,  resonator juga berfungsi untuk menciptakan efek "Back pressure" (tekanan balik) pada gas buang yang sedang mengalir.

Back pressure ini sangat menentukan kontinuitas dan irama yang terjadi pada aliran gas buang di setiap silinder mesin. Semakin kecil back pressure (tanpa resonator) maka siklus pergantian udara yang masuk keruang bakar juga akan lebih cepat karena tidak adanya tekanan balik dari aliran gas buang.

Berkurangnya tekanan balik akan mempengaruhi aliran gas buang berikut dengan suara yang dihasilkan saat gas buang mengalir.  Efeknya, suara knalpot akan lebih mudah menimbulkan suara keras yang meledak-ledak terutama saat mesin pada kondisi deselerasi (melepas pedal gas tiba-tiba setelah akselerasi dilakukan).

Kondisi ini tentunya akan mengubah performa mesin secara keseluruhan. Performa mesin bisa saja meningkat jika perhitungan yang dilakukan sebelum melepas resonator ini tepat. Ya, perhitungan pada exhaust sistem ini sebenarnya cukup rumit karena menyangkut banyak hal seperti contohnya berapa diameter dan panjang pipa yang digunakan, model pipa, bahan serta cara penyambungannya.

Jika perhitungan yang dilakukan sebelum melepas resonator ini tidak tepat maka performa mesin bisa menurun seperti contohnya pada rpm bawah saat di akselerasi terasa ngempos atau tertahan, begitu pula pada rpm tinggi.

Baca juga :


3. Berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar


Berubahnya performa mesin tentu saja tentu saja akan memberikan dampak dan pengaruh terhadap konsumsi bahan bakar. Kondisi mobil yang terasa lebih bertenaga, terkadang memberi efek pada pengemudi untuk terus berakselerasi dan menekan pedal gas. Akibatnya konsumsi bahan bakar akan semakin meningkat dan mobil menjadi lebih boros.

Pun begitu sebaliknya, ketika performa mesin tidak sesuai dan menurun. Secara teknis telah terjadi ketidak-sesuaian antara input dan output yang dihasilkan oleh mesin sehingga dapat mempengaruhi konsumsi bahan bakar, seperti contohnya terjadi kondisi ngempos pada rpm bawah saat knalpot tanpa resonator.

Mau tak mau, untuk mengimbangi kondisi ngempos tersebut kita akan menekan pedal gas lebih dalam guna meningkatkan rpm mesin. Tujuannya agar kondisi ngempos tadi bisa segera dilewati. Akibatnya, konsumsi bahan bakar yang digunakan juga menjadi lebih banyak hanya untuk mengatasi kondisi ngempos tersebut.

Nah, itulah efek knalpot mobil tanpa resonator yang bisa ombro sampaikan, semoga artikel ini bisa menambah wawasan untuk sobat sekalian, terima kasih

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Masalah-Mobil